Kawasaki Binter Merzy bermesin V twin ini adalah kreasi Yusuf, sang owner bengkel Semangat Putra, Purwokerto. Tahun ini, kreasi mesin Binter Merzy yang aslinya satu silinder jadi 2 silinder v-twin! Kapasitasnya jadi 492 cc, karena satu silindernya 246 cc. Kalo digenapkan ya jadi 500 cc.
Tentu dengan membuat desain baru silinder tambahan. Posisinya agak tiduran, berada di bawah silinder asli yang tetap mempertahankan letaknya. Kira-kira 'V' sudutnya 60 derajat. Dengan posisi silinder asli yang tetap agak rebah, memang tidak terlalu V bentuknya. Bentuk L juga kurang. Tapi intinya, silinder bebentuk V.
Tentu dengan membuat desain baru silinder tambahan. Posisinya agak tiduran, berada di bawah silinder asli yang tetap mempertahankan letaknya. Kira-kira 'V' sudutnya 60 derajat. Dengan posisi silinder asli yang tetap agak rebah, memang tidak terlalu V bentuknya. Bentuk L juga kurang. Tapi intinya, silinder bebentuk V.
Untuk mendesain mesin jadi dua silinder, Yusuf harus mengatur ulang pen kruk-as dan big-end tambahan. Agar supaya silinder kedua juga bisa ikut gerak mengikuti putaran kruk-as. Agak rumit memang. Kalau hanya mengubah dan membobos crancase asli dipastikan iya. "Soalnya harus membuat lubang baru untuk masuknya boring di crankcase," papar brother dari Jl. Sultan Agung, No. 8, Karang Klesem, Purwokerto.
Agar dua setang seher bisa terpasang, secara mekanismenya, Yusuf menipiskan pada bagian big end-nya. Juga menipiskan bandul kruk as. karena ukuran mesin tidak dilebarkan. Makanya semua komponen di dalamya kena pangkas.
Agar connecting rod baru bisa terpasang, pada setiap sisi kiri dipapas 4 mm untuk setiap setang. Sedang daun kruk-asnya 4 mm totalnya, juga per daun 2 mm. Total papasan jadi 16 mm. Termasuk bikin jalur oli silinder baru. Mekanismenya tetap seperti standar. "Hanya dikasih swith kontrol oli. Tujuannya agar kerja krus-as tetap optimal," terangnya.
Pemasangan blok tentu saja memerlukan pembubutan. Karena harus membuat lubang agar bisa jadi dudukan blok baru. Yusuf tinggal bawa ke bengkel bubut Prijaya. "Saya pastikan agar pembubutan presisi dan enggak geser meski cuma 1 micro," terang kelahiran 18 Juli 1979 ini.
Untuk menambah kapasitas yang aslinya 200 cc, setiap silinder dibore up. Yusuf manfaatkan piston dari mobil Honda Excelent, yang sudah oversize 50. "Diameter 72,5 mm. Lumayan kapasitas jadi gemuk. Nyaris jadi 500 cc," tambah Yusup lagi.
Untuk urusan pengapian, Yusuf berpendapat sudut pengapian harus beda 60 derajat antar silindernya. Sebab silindernya juga memiliki sudut 60 derajat. Makanya antar pulser harus 60 derajat juga. Namun hal itu tidak bisa dilakukan. "Sebab jarak pick up pulser di magnet tidak bisa digeser sejauh itu. Makanya dibikin 35 derajat dan tonjolan dua dalam satu magnet," ujar Yusuf.
Jadi walaupun masih pakai satu magnet, namun masing-masing silindernya punya pengapian. Sedang untuk sudut pengapianya Yusuf menggeser di posisi top maju sejauh 16 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) agar letikan api bisa maksimal. "Dibantu aplikasi koil RX-King yang punya dimensi besar. Semburan api juga stabil dan kencang," tambah pria berkulit agak gelap ini.
Agar dua setang seher bisa terpasang, secara mekanismenya, Yusuf menipiskan pada bagian big end-nya. Juga menipiskan bandul kruk as. karena ukuran mesin tidak dilebarkan. Makanya semua komponen di dalamya kena pangkas.
Agar connecting rod baru bisa terpasang, pada setiap sisi kiri dipapas 4 mm untuk setiap setang. Sedang daun kruk-asnya 4 mm totalnya, juga per daun 2 mm. Total papasan jadi 16 mm. Termasuk bikin jalur oli silinder baru. Mekanismenya tetap seperti standar. "Hanya dikasih swith kontrol oli. Tujuannya agar kerja krus-as tetap optimal," terangnya.
Pemasangan blok tentu saja memerlukan pembubutan. Karena harus membuat lubang agar bisa jadi dudukan blok baru. Yusuf tinggal bawa ke bengkel bubut Prijaya. "Saya pastikan agar pembubutan presisi dan enggak geser meski cuma 1 micro," terang kelahiran 18 Juli 1979 ini.
Untuk menambah kapasitas yang aslinya 200 cc, setiap silinder dibore up. Yusuf manfaatkan piston dari mobil Honda Excelent, yang sudah oversize 50. "Diameter 72,5 mm. Lumayan kapasitas jadi gemuk. Nyaris jadi 500 cc," tambah Yusup lagi.
Untuk urusan pengapian, Yusuf berpendapat sudut pengapian harus beda 60 derajat antar silindernya. Sebab silindernya juga memiliki sudut 60 derajat. Makanya antar pulser harus 60 derajat juga. Namun hal itu tidak bisa dilakukan. "Sebab jarak pick up pulser di magnet tidak bisa digeser sejauh itu. Makanya dibikin 35 derajat dan tonjolan dua dalam satu magnet," ujar Yusuf.
Jadi walaupun masih pakai satu magnet, namun masing-masing silindernya punya pengapian. Sedang untuk sudut pengapianya Yusuf menggeser di posisi top maju sejauh 16 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) agar letikan api bisa maksimal. "Dibantu aplikasi koil RX-King yang punya dimensi besar. Semburan api juga stabil dan kencang," tambah pria berkulit agak gelap ini.
Menurut pria kalem ini, akan lebih nyaman jika set gir dihitung ulang. Meskipun tetap pertahankan rasio aslinya. "Lebih pas mungkin kalau 15/25. Sayangnya, kan gak ada gir bermata 25 dengan ukuran 520. Jadi, sementara ini dibiarkan aja pake 15-30," curhat ayah Nada Fitria Ramadhani ini.
Kelar urusan mesin, Yusuf coba bangun konsep modifikasi tampilan motor. wong Purwokerta ini mencoba hadirkan selera baru. Dia memilih konsep yang mirip dengan Jap's style. "Namanya Brat style. Memang mirip sama Jap's style," ucapnya.
Konsep ini terlihat pada sudut rake sokbreker depan yang cenderung lebih tegak. Kalau diperhatikan mirip rake motor speedway. Sementara, desain bodi lebih mengarah pada konsep ke bobber. Dengan komposisi seperti ini, handling motor memang cenderung lebih enak. Tapi kalau jarak jauh memang lebih nyaman motor yang rakenya lebih renggang.
"Karena konsepnya fungsional. Tentu saya tidak melupakan pernik pendukung keamanan. Misal, spion," ucap Yusuf yang mau turing ke Bojonegoro sekaligus merayakan ultah.
DATA MODIFIKASI
Sok depan : Segitiga GSX 400
Sok belakang : Yamaha RX Z
Sasis : Handmade
Tangki : Handmade
Jok : Handmade
sumber : m-plus
Sok depan : Segitiga GSX 400
Sok belakang : Yamaha RX Z
Sasis : Handmade
Tangki : Handmade
Jok : Handmade
sumber : m-plus
No comments:
Post a Comment